Taufik Hidayat menuturkan "Negara harus dengar dan tahu atas aturan pembatasan waktu yang sebelumnya dibuka 24 jam dan kini dibuka hanya sampai pukul 16.00,
Terkait aturan tersebut saya sangat tidak sepakat karena hak menyembah itu adalah hak rakyat
Saya akan tetap berjuang dan memperjuangkan tempat yang dianggap sakral ini agar dibuka 24 jam, karena menurut saya pembatasan ini adalah perampasan hak untuk beribadah.
Karena yang hanya bisa mempersatukan bangsa ini adalah spiritual, yang bisa membuat dinginya hati agar tetap bersatu berbangsa dan berdaulat
Didox yang hadir dalam orasi kebudayaan juga menyampaikan "agar tempat ini bisa dibuka 24 jam, dan kami juga sudah menyampaikan kepada wawali surabaya (Armuji) agar bisa dibuka 24 jam lagi.
Ketua seduluran kabudayan Mas Anam menambahkan " Yang lebih kami sayangkan lagi adalah ketika warga tionghoa bisa memegang kunci gembok sendiri - sendiri, artinya bisa kapan pun masuk kelokasi untuk, sementara kita yang asli pendukung budaya jawa malah dibatasi, satu yang kami semua inginkan adalah dapat dibuka kembali 24 jam area Jokodolog sehingga kami bisa merawat bersama - sama. Imbuhnya