Notification

×

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Tag Terpopuler

Taufik Monyong : Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Atas Ditutupnya Lokasi Budaya Patung Arca Jokodolog

Kamis, 25 Mei 2023 | 14:23 WIB Last Updated 2023-05-25T07:23:34Z


Surabaya - Taman apsari embong kali asin Surabaya ternyata ada situs patung arca  Jokodolog yang memang banyak dikunjungi para pelaku kebudayaan baik dari dalam kota maupun luar kota. 

Selain para pelaku budaya, situs tersebut juga kerap dikunjungi para pemeluk agama untuk melakukan ritual - ritual tertentu

Patung ini secara khusus diperuntukkan sebagai penghormatan terhadap Putra Kertanegara yang bernama Wisnu Wardhana sebagai raja Singosari pada waktu itu. Selain arca Jokodolog terdapat arca-arca lain seperti arca Ganesha.

Beberapa umat Budha masih memanfaatkan arca Jokodolog ini sebagai tempat beribadah. Terlihat penganut Budha Tantrayana masih bersembahyang di depan arca Budha berjuluk Joko Dolog ini.(25/05/2023) 

Namun beberapa minggu terakhir ini pintu masuk Jokodolog di tutup, entah apa maksut dan tujuanya,
Para pelaku budaya pun mulai resah dengan penutupan pagar di area patung joko dolog

Aktivis dan pelaku budaya Taufik Hidayat (monyong) mulai buka suara terkait penutupan situs patung jokodolog yang ada di jalan taman apsari surabaya. 

Taufik hidayah menuturkan " Saya juga kaget dengan penutupan dan penggembokan patung Jokodolok ini, awalnya sy tidak yakin namun ternyata memang benar ada penutupan dan penggembokan pagar, akhirnya saya mencoba masuk dan menanyakan sebabnya, 

"Akirnya ketemulah penjaganya yang mengaku bernama Pak To pensiunan BPJB, dan saya bertanya siapa yang menunjuk sampean penjaga ? 
Dan mulai kapan ? 



Anehnya pak To pun enggan memberikan jawaban dengan pertanyaan saya. 
Saya pun kembali bertanya terkait penutupan tersebut, 
Sedikit pak To menjelaskan bahwa sebenarnya tidak di tutup full, namun dibatasi hingga jam 16.00 sore atas dasar perintah dari kelurahan"pungkasnya


Di lain waktu Cak Ji wakil wali kota Surabaya pun mempertanyakan surat resmi penutupan pembatasan tersebut, namun pak To sendiri juga tidak bisa menunjukan surat resminya

" Kami sampaikan bahwa, saat ini status Arca Joko Dolog adalah Cagar Budaya Peringkat Kota Surabaya, berdasarkan SK Walikota No. 188.45/251/402.1.04/1996.
Dan terkait pengelolaan arca Jokodolog saat ini adalah Juru Pelihara Cagar Budaya dari Kota Surabaya sementara lokasi Cagar Budaya tersebut berada dibawah pengelolaan Dinas Pertamanan Kota Surabaya. Hal ini juga sesuai dengan amanat UU CB No. 11/2010 Pasal 97 tentang Pengelolaan Cagar Budaya, dan Lampiran UU No. 23/2014 Huruf V, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan, No. 5 Point A tentang Cagar Budaya.

Sementara pak To sendiri memang benar pernah mengajukan lewat pesan voicenote ke kelurahan, dan kelurahan pun menyetujui dan membuatkan surat aturan tersebut. 

Kami tidak mempersoalkan pak To, karena pak To sudah sukarelawan yang membantu menjaga dan merawat tempat tersebut dan pemerintah hanya membayar 600 sampai 700 ribu perbulan, 
Dan menurut kami ini juga tidak relevan dengan uapah yang diberikan dari pemerintah kota Surabaya ke Pak To, justru kami ingin mendorong pemerintah untuk memberikan upah yang lebih terhadap pak To

Dan kalau memang itu sudah ketetapan pemerintah kami juga tidak bisa melawan, namun jangan sampai gara - gara upah yang dinilai kurang relevan ini kebebasan masyarakat jadi terganggu oleh aturan - pihak penjaga. 

Ini adalah peninggalan leluhur, bukan buatan Walikota atau buatan Dinas Pariwisata. 

Sekali lagi kami tegaskan kami tidak mempersoalkan terkait penjaga atau sistemnya, kami hanya meminta kebebasan kami dalam beribadah kalau malam " Imbuhnya (cak monyong) 

Tampak masalah itu juga disampaikan didepa Wakil walikota terkait kebebasan atau hak dalam beribadah, kalau pun walikota tidak bisa memberikan jawaban masalah ini akan dilanjutkan ke Gurbernur Jawa Timur yang dinilai juga harus bertanggung jawab atas hak dan kebebasan beribadah. 

(Frs
×
Berita Terbaru Update