Bahkan hingga Selasa pagi, 6 Februari 2024, dilaporkan beberapa kampung masih tergenang. Salah satunya di wilayah Kelurahan/Kecamatan Asemrowo.
"Pagi ini rerata genangan air setinggi mata kaki di Asemrowo, sudah lumayan surut, tetapi kalau semalam itu genangan sudah menyentuh lutut orang dewasa," terang Moch Widodo, ketua LPMK Asemrowo.
Total ada 5 titik banjir di wilayah Asemrowo. Di antaranya meliputi Jalan Tambak Pring Timur, Jalan Tambak Dalam Baru, Jalan Tambak Pring Barat Blok D, Jalan Tambak Mayor Utara, dan Jalan Raya Asem Mulya.
"Dari beberapa titik memang ada yang belum terealisasi untuk peninggian paving dan saluran. Kemudian di wilayah Asemrowo ini sangat membutuhkan outlet saluran yang langsung menuju ke laut. Kalau tidak ada outlet, maka selamanya Asemrowo langganan banjir," terang Widodo.
Pihaknya berharap Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya menaruh perhatian serius terhadap masalah banjir di wilayah Asemrowo. Sebab sejak bertahun-tahun yang lalu, Asemrowo selalu dihantui oleh banjir.
"Saya berharap pemkot segera mengambil tindakan konkret. Karena kita berpikir hal ini bukan bicara 5 sampai 10 tahun, tapi kita bicara 30 tahun ke depan. Kalau kita tidak segera bertindak untuk itu, saya pastikan wilayah Asemrowo langganan banjir bahkan malah lebih parah," tuntas Widodo.
(Alf)