Tidak jarang para keluarga dan pecinta hiking yang selalu rutin ingin menikmati wisata pringgodani.
Salah satu pengabdi juga menerangkan awal mula bagaimana beliau menjadi pengabdi di lokasi wisata pringgodani.
Sebut saja pak Di, dengan usia 64 tahun dan masih setia untuk tetap berada di lokasi Wisata Pringgodani dan tentunya dengan kisah yang menurutnya memang tidak pernah bisa diduga - duga.
Namun entah mengapa sepertinya ada yang mengarahkan saya untuk ke Pringgodani, akhirnya tanpa berfikir panjang saya pun langsung ke tempat tersebut, dan allhamdulillah hingga saat ini, tanpa obat tanpa apapun saya pun semakin membaik dan buang air kencing pun sudah saya rasakan normal, sudah hingga saat ini pun saya masih berjalan dan bisa beraktifitas seperti biasa,dan allhamdulillah saya disini sudah mengabdi kurang lebih 17 tahun " Ungkapnya
Memang tidaklah mudah untuk sampai ke puncak Pringgondani karena dari tempat parkir harus naik di ketinggian 1300 meter, namun begitu sampai kelokasi selain suasananya yang sangat sejuk, para pengunjung juga merasakan ketenangn untuk bisa berinteraksi dengan alam semesta.
Kata Pringgondani berasal dari kata “pring” (bambu), “nggon” (tempat), dan “dani” (memperbaiki) dapat diartikan tempat yang digunakan untuk memperbaiki diri. Tempat ini ramai dikunjungi setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon untuk berdoa dan tirakat. Didalam pertapaan Pringgondani terdapat sanggar dengan empat arca, Sendang Gedang, Sendang Temanten dan Sendang Panguripan
Ada Air Terjun Pringgodani yang letaknya tersembunyi di balik rimbunnya hutan. Dengan keindahan alam yang masih asri dari wisata satu ini mampu menghipnotis mata pengunjung.
Meskipun demikian, tak jarang sebagian orang memang sengaja mengunjungi hanya untuk rekreasi. Bahkan ada sebagian pendaki menyempatkan mampir di Air Terjun Pringgodani ini untuk mencari penawar keingintahuan mereka tentang keindahan dan religi yang tersirat.
Selamat mencoba dan anda pasti akan merindukan