Pertunangan saudara Arianto diminta untuk memberi Angin dalam bahasa Lumajang atau memberi kabar kepada kekasihnya Dewi Fatimah.
Proses ini disebut (Ngin-angin) Tahapan ini memberikan sinyal kabar sejauh mana pihak pria akan diterima oleh pihak perempuan.
Dalam pertemuan ini juga dibahas sejumlah pertimbangan yang disampaikan pihak perempuan.
Keluarga pria dalam acara ini biasanya membawa makanan khas yang menyimbolkan keseriusan pihak pria, seperti: pisang, kopi, dan gula.
Lamaran diawali oleh pihak pria mengunjungi rumah perempuan dengan membawa sejumlah bawaan seperti aneka macam kue, pakaian, kosmetik, dan beberapa peralatan yang digunakan oleh perempuan.
Setelah proses lamaran pria dilakukan, akan ada jeda satu minggu untuk pihak perempuan berkunjung ke rumah pihak pria. Lumajang” atau balasan.
Arti dari balasan ini sendiri adalah bentuk pihak keluarga perempuan membalas lamaran. Keluarga perempuan juga membawa bawaan yang sama hanya saja menyesuaikan dengan apa yang digunakan oleh pihak pria.
Setelah semua proses dilalui, biasanya pernikahan akan digelar tak lama setelah proses pertunangan kedua belah insan yang saling menandai keseriusan.
(Mtsr)