Surabaya, - Beredarnya video terkait pembantaian hewan sapi yang seakan - akan dibantai dengan alat tembakan menjadi viral dan dikonsumsi oleh publik. (24/09/2024).
Dengan satu alat tembakan lalu hewan sapi pun langsung roboh menjadi pembahasan dikalangan masyarakat.
Tepatnya dalam keterangan video yang beredar juga bertuliskan lokasi RPH PEGIRIAN SURABAYA.
Fajar A.Isnugroho selaku dirut RPH Surabaya angkat bicara terkait beredarnya video proses pembantaian hewan sapi tersebut.
Ia juga kaget mengapa proses pembantaian tersebut videonya bisa tersebar.
" Saya juga kaget menerima ini sejak kemaren yang beredar di groub WA dan saya sangat menyesalkan beredarnya video ini.
Yang ada divideo itu proses stanning untuk pemingsanan sapi ax import di straining box sebelum di potong di RPH Pegiriaan.
Kesannya sapi mati karena di tembak kepalanya. Padahal setelah dipingsankan hewan sapi tersebut baru dipotong seperti biasa secara syar'i oleh juru sembelih halal (Julaeha) RPH Surabaya.
Dan di video tersebut tidak ditunjukan gambar penyembeli oleh juleha.
Jadi begitulah SOP pemotongan sapi tanpa tali keluh/sapi brahma cross (sapi BX) yang harus di pingsankan dulu melalui proses stanning di kepalanya, kemudian di sembelih secara syar'i
Fajar juga menambahkan sebenarnya proses ini tidak untuk divideokan, petugas sudah kami tegur dan saya beri peringatan keras karena sedah melanggar aturan
Saya sudah tegas melarang mendokumentasikan video dan foto - foto semua areal operasional pemotongan hewan. Ini menjadi evaluasi kami untuk lebih berhati - hati dan berjanji tidak akan terjadi lagi " Pungkasnya
(Frs)