SAMPANG — Gabungan Wartawan dan Aktivis Tambelangan (GAWAT), gelar kunjungan silaturahmi di kantor Koordinator Bidang Pendidikan Kecamatan (Korbidikcam) Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jumat (20/06/25).
Silaturahmi yang berlangsung di Aula Korbidikcam Prekadan Samaran ini, dihadiri langsung oleh Kepala Korbidikcam Tambelangan, Ahmad Fariji, S.Pd., M.MPd., beserta jajaran pejabat pendidikan lainnya.
Dalam sambutannya, Fariji menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kehadiran GAWAT yang diakuinya sebagai mitra strategis dalam membangun pendidikan yang lebih baik di Tambelangan.
“Pertemuan ini bukan sekadar ajang temu sapa, melainkan menjadi ruang dialog yang sehat, terbuka, dan konstruktif. Kita semua memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang sama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih, disiplin, dan berintegritas,” ungkap Fariji.
Silaturahmi ini dihadiri pula oleh para kepala gugus sekolah (Guslah), antara lain Ketua Guslah 1 Toha Yasin, S.Pd., Gusek 2 H. Moh. Hanafi, M.MPd., Gusek 3 Buhari, S.Pd., M.Si., serta Gusek 4 Siyadi, H.M., S.Pd. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menambah bobot diskusi yang digelar dalam suasana santai dan kekeluargaan.
Mohammad Rifadi selaku ketua GAWAT, dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Korbidikcam atas keterbukaan dalam menjalin komunikasi dengan komunitas wartawan dan aktivis lokal.
“Silaturahmi ini menjadi awal yang baik untuk membangun kolaborasi yang lebih erat demi peningkatan mutu pendidikan khususnya di Tambelangan. Kami berkomitmen untuk menjadi mitra kritis sekaligus konstruktif,” ujarnya.
Dalam tambahnya silaturahmi ini,dengan sesi diskusi interaktif yang membahas berbagai tantangan dan peluang dalam pengembangan pendidikan di wilayah kecamatan Tambelangan.
Dan berlangsung dinamis dengan menekankan pentingnya sinergi antar elemen masyarakat, dunia pendidikan, dan media dalam menciptakan perubahan positif.
Semuga Kegiatan ini menjadi bukti bahwa komunikasi yang terbuka dan kolaboratif adalah kunci dalam membangun pendidikan yang bermartabat, berkualitas, pungkasnya.
(Zainal)
