Bondowoso,-Desa Sukosari Lor, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, telah lama menghadapi masalah sampah yang menumpuk dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola limbah. Namun, situasi ini berubah ketika mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 141 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya berinisiatif menghadirkan solusi ekologis dan ekonomis melalui inovasi pengolahan sampah plastik menjadi paving blok.
Program ini digagas oleh Muhammad Yusron Faqih, mahasiswa KKN UINSA yang memperoleh inspirasi dari pengalaman magangnya di Sister City Program antara Pemerintah Kota Surabaya dan Kota Kitakyushu, Jepang. Dalam program tersebut, Yusron belajar tentang konsep ekonomi sirkular dan pemanfaatan limbah sebagai sumber daya produktif.
Muhammad Yusron Faqih menjelaskan,proses pembuatan paving ini menggunakan bahan dasar limbah plastik rumah tangga yang sebelumnya hanya menjadi sumber pencemaran.
"Komposisinya terdiri dari 60% sampah plastik kering, 10% oli bekas, dan 30% pasir halus. Hasil akhirnya adalah paving blok ramah lingkungan yang cukup kuat digunakan untuk jalur ringan seperti halaman rumah, taman, atau jalur pedestrian,"jelas Muhammad Yusron Faqih
Menurutnya,inovasi ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi volume sampah plastik di lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi desa.
"Paving dari limbah plastik ini dirancang untuk menjadi produk unggulan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukosari Lor,"ujar Mahasiswa UINSA kepada awak media Peristiwa Terkini News,Selasa (22/07/2025).
Masih lanjutnya, program ini juga mendapat respons positif dari pemerintah desa. Kepala Desa Sukosari Lor mengapresiasi semangat mahasiswa KKN dalam memberikan solusi nyata bagi masalah desa.
"Kami berharap program ini dapat terus dikembangkan dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan mitra swasta,"ujar Muhammad Yusron Faqih.
Muhammad Yusron Faqih menambahkan,dengan pendekatan inovatif ini, mahasiswa KKN 141 UINSA membuktikan bahwa perubahan tidak selalu harus dimulai dari hal besar.
"Dari sampah plastik yang sebelumnya tidak bernilai, kini desa Sukosari Lor mulai melihat masa depan yang lebih bersih, sehat, dan mandiri secara ekonomi,"pungkasnya.
(GN)