SAMPANG, – pelayanan kesehatan bagi masyarakat pendesaan terus menjadi prioritaskan dan, Salah satu langkah Puskesmas Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, yang menggandeng Formabes Tambelangan dan Aliansi Gawat dalam kegiatan bakti sosial bertajuk Pengobatan Gratis, ANC Mobile, dan Sunatan Masal, Rabu (16/07/25).
Kegiatan masalah iniz sangat terbuka untuk masyarakat tambelangan khususnya umum, juga kepala desa Birem di mana ia sangat jauh dari kalangan puskesmas tambelangan, sehingga mengharapakan kehadiran warganya setempat.
Pokesmas meberikan perawatan massal dengan biaya terjangkau hanya Rp150.000 lebih hemat dari tarif normal Rp350.000 pengobatan gratis, pemeriksaan kadar gula (CKG), deteksi dini penyakit tidak menular (PTM), serta skrining kesehatan jiwa, tuberkulosis (TB), hipertensi (HW), dan penyakit kusta. Layanan ANC Mobile juga dihadirkan untuk menjangkau kesehatan ibu dan anak secara langsung di lapangan.
Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Formabes Tambelangan, Samheri, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang tinggal jauh dari fasilitas kesehatan.
“Masih banyak warga yang harus menempuh jarak belasan kilometer hanya untuk memeriksakan diri. Melalui kegiatan ini, kami ingin layanan medis hadir lebih dekat dan mudah diakses,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tambelangan, dr. Bustanul Arifin, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Puskesmas Keliling (Pusling) yang telah berjalan selama beberapa tahun. Program ini menjadi strategi efektif untuk menjangkau masyarakat pelosok secara langsung.
“Tujuannya agar seluruh masyarakat, tanpa terkecuali, bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang setara. Hari ini tercatat 44 warga menerima layanan, termasuk dua anak yang menjalani sirkumsisi menggunakan metode laser,” terang dr. Bustanul.
Moh Rifadi selalu ketua aliansi gawat, juga memberikan apresiasi atas kenerja yang terlibat di lapangan, Ia bergerak cepat membantu Pemerintah Kabupaten Sampang dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya dalam pencegahan penyakit menular seperti kusta.
pelayanan kesehatan tersebut bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat di wilayah warga pendalaman,pungkasnya.
(Zainal)