MRT di Surabaya sebetulnya bukan hal baru. Pada era kepemimpinan Tri Rismaharini saat menduduki kursi wali kota Surabaya, dengan perencanaan pembangunan MRT di Kota Pahlawan sempat menjadi wacana perwncanaan.
Dalam penyampaianya Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur Nyono menegaskan bahwa MRT di Surabaya bukan sebatas mimpi.,pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Pemkot Surabaya terkait MRT.
Bahkan titik-titik mana saja yang bakal jadi hub atau centre pemberhentian sudah ditentukan.
Nyono menyebutkan, beberapa kampus di Surabaya akan dijadikan tempat transit. Antara lain Unair, Unesa, ITS, UPN, hingga UINSA. "Awalnya, Pak Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengusulkan MRT bisa ke utara. Saya minta dan rekomendasi ke timur-barat, karena ada alasannya," jelas Nyono.
Nyono juga menambahkan, Salah satu alasan yang diyakini yakni area Surabaya utara sudah ada kereta komuter daerah (KRD). Selain itu, masih ada beberapa titik status lahan di utara Surabaya yang perlu dibereskan oleh banyak pihak. Termasuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga Pemkot Surabaya.
Saya meminta agar Stasiun Gubeng Surabaya menjadi centre hub MRT di Surabaya.
Posisi Stasiun Gubeng seperti hub MRT di Cilandak, Jakarta Selatan. "JICA (Japan International Cooperation Agency) sudah menyelesaikan kajiannya juga. Ini bukan sekadar mimpi, MRT Surabaya bakal terealisasi kok," tegasnya