Surabaya , - Ormas Madura Asli ( MADAS ) gelar aksi unjuk rasa besar - besaran (25/09/2023) tepatnya di Jembatan Suramadu dari sisi Surabaya.
Namun dalam hal ini para Pengguna kendaraan yang melintas ke Madura melalui jalur kanan sangat menyayangkan karena dianggap menghalangi dan menghambat perjalanan terhadap pengguna jembatan Suramadu yang hendak ke Madura yang berniat pulkam mengadakan acara maulid nabi dll.
Aksi unjuk rasa ini berkaitan dengan protes atas keteledoran pengusaha garam yang membuat warga mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Sehubungan dengan aksi demonstrasi besar-besaran hari ini terkait keteledoran pengusaha garam, truk garam yang melintas daerah Blega ke Galis sehingga tetesan air garam yang jatuh dari truk tersebut yang mengakibatkan anggota Madas (Madura Asli) dan masyarakat Madura mengalami laka lantas setiap hari di jalanan Madura dengan luka berat hingga meninggal dunia, maka dari itu kita akan menutup Jembatan Suramadu pada Senin (25/9/2023) pukul 11.00 WIB sampai selesai," ujar Ketum DPP MADAS H.Ismail Berlian, SH.,MH., kepada awak media".
Kami memprotes banyaknya tetesan air garam di sepanjang Jalan Raya Blega hingga Kecamatan Galis yang menyebabkan kecelakaan dengan puluhan korban hingga ada yang meninggal,
"Kami melakukan aksi itu karena hingga saat ini belum ada solusi terhadap maraknya truk garam yang melintas dengan membawa tetesan air garam yang membahayakan pengendara," Imbuhnya
Dari pantauan awak media ada sekitar 35 orang telah turun ke akses pintu masuk Suramadu di sisi Surabaya arah Madura, yang jumlah tersebut lebih sedikit dari total undangan dengan istimasi 3000 massa.
Hal tersebut juga dikecam keras oleh sesepuh madas, H. Ali Badri yang bila mana menempati posisi selaku penasehat MADAS
Menurutnya demo yang dilakukan di tol Suramadu itu salah, dan tidak mencerminkan prilaku baik sebagai orang madura,
Dalam pesan singkat melalui rekaman H. Ali Badri Zaini selaku tokoh juga sangat kecewa dengan tindakan demo tersebut bahkan beliau selaku penasehat Madas siap untuk mengundurkan diri.
"Saya mengecam keras tentang demo penutupan tol Suramadu, tindakan itu termasuk tindakan yang merugikan bagi para pedagang dan lainya, jangan hanya guna untuk membuat konten,
Sekali lagi jangan coba - coba walaupun 5 menit sampai 7 menit, karena itu sangat tidak manfaat, saya akan mengirimkan orang juga dari Formabes (Forum Madura Bersatu) untuk mengawasi aksi demo tersebut, lebih baik kamu mikirin kurangnya pasokan air, dari pada demo menutup tol Suramadu
Dan kalau mau demo itu demo yang intelek,dan tepat sasaran jangan bikin malu marwah orang madura " Pesannya
Tampak terpantau RH Rodian MS Ketua Formabes Jatim, H.Nawadi Ketum AMP , Kapolsek Kenjeran Kompol Ardhi, Kasat Intelkam Bp.Imam, Bp.Noki, KBO Kompol Heru Purwandi dan jajaran Anggota kepolisian Lantas , Anggota Reskrim jalan kaki mulai ruas Jembatan Suramadu sisi Surabaya ke sisi Madura, dan mengatur para pengunjuk rasa agar memberikan jalan kepada para pengguna kendaraan jembatan Suramadu yang hendak pulang ke Madura memperingati Hari Maulid Nabi Besar SAW.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina menyatakan, pihaknya saat ini sedang mempersiapkan berbagai antisipasi. Termasuk izin penutupan Jembatan Suramadu akibat aksi itu sedang diproses. Menurutnya, koordinasi juga sudah dilakukan dengan sejumlah pihak terkait.
Herlina memastikan pihaknya juga bakal menerjunkan personel gabungan untuk pengamanan. Menurutnya, bakal ada puluhan personel yang disiagakan
"Kami (Polres Pelabuhan Tanjung Perak) sudah menyiapkan personel pengamanan 2 SST (satuan setingkat pleton atau sekitar 80 orang)," ujarnya.
Sementara RH Rodian MS Ketua DPD Jatim Formabes yang mengawasi aksi penutupan tol Suramadu rela berjalan kaki di tengah tengah jembatan untuk memantau dan meberikan jalan agar para pengguna jalan dapat melintas dari arah Surabaya ke Madura berjalan lancar walaupun jalan jembatan Suramadu hanya satu lajur karena lajur kiri dan bahu jalan digunakan para pengunjuk rasa yang terdiri dari puluhan sepeda motor para pendemo.
"Alhamdulillah, unjuk rasa di jembatan Suramadu bisa kondusif walaupun merambat.
Memang saya diperintah langsung oleh H. Ali Badri Zaini untuk mengawasi dan membantu para pengguna jalan demi kepentingan bersama "pungkasnya Aba Rodian".
(*)