Sepeda ini dibuat oleh mahasiswa KKN Fakultas Teknik UM Surabaya Anton Rustyawan, Imam Arrozaq, dan Achmad Soni.
Fulatul Anifah, Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 33 KKN menerangkan, ide sepeda ini muncul berawal dari penjelasan Kepala SMP Muhammadiyah 18 Gunung Anyar Surabaya Ari Sutikno tentang pembelajaran anak berkbutuhan khusus yang perlu kreativitas.
Di sekolah ini terdapat murid berkebutuhan khusus saat pembelajaran berlangsung lama, anak-anak tersebut bosan di kelas. Berisiko tantrum, yaitu tiba-tiba meledak amarahnya. Muncul aksi memukul temannya, berteriak, kadang memainkan bangku temannya pada saat pelajaran berlangsung.
Fatimatus zahro selalu wakil Ketua KKN menerangkan, fungsi sepeda ini untuk meredam tantrum dari anak berkebutuhan khusus ( ABK ) ketika sedang tantrum aksinya sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar siswa lain seperti memukul rekannya, berteriak, memukul bangku.
Dengan sepeda ini, kata dia, energi anak yang sedang tantrum diarahkan untuk mengayuh sepeda dengan tantangan menyalakan lampu LED. ABK yang sedang tantrum energi dan emosinya teralihkan oleh alat ini dan kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.
Imam Arrozaq menjelaskan, cara kerja alat ini bermula dari sepeda yang dikayuh akan memutar gear, gear ini dihubungkan ke generator mini. Generator mini akan berputar sesuai tenaga kayuhan dari sepeda, putaran generator mini mengeluarkan tegangan 1-24 Volt DC.
”Tegangan out dari generator dilewatkan ke modul stepdown supaya tegangan DC tidak over voltage saat masuk ke modul Arduino. Dari output stepdown dihubungkan ke analog input modul Arduino Uno,” katanya.
Dari modul Arduino diprogram outputnya untuk menyalakan lampu LED P10 secara berkala dari bawah ke atas, apabila nyala lampu sudah sampai atas akan membunyikan buzzer sebagai tanda misi telah tercapai.
Karya teknologi tepat guna scalextric by bike dibuat dengan versi sederhana yang diciptakan dengan konsep tantangan menyalakan lampu yang harus diselesaikan dengan mengayuh sepeda.
Alat ini tersusun dari sepeda, modul arduino, generator mini, stepdown dc to dc, lampu LED. Biaya pembuatan Rp 3 juta. Alat ini bisa membuat anak ABK di SMP Muhammadiyah 18 terutama anak yang menderita tantrum bisa menyalurkan emosinya kepada sepeda ini.
”Sepeda ini meringankan tugas guru dan siswa yang lain bisa melatih motoriknya,” ujarnya.
Selama ini cara penanganan siswa ABK yang sedang tantrum guru mengajak siswa bermain di luar ruangan seperti bermain bola dan susun balok agar gejala tantrum berkurang.
Minimnya alat pembelajaran motorik ini, mahasiswa KKN Kelompok 33 berkoordinasi dengan PCM Gunung Anyar dan sekolah untuk membuat scalextric by bike.
Ketika lampu sudah menyala semua untuk menandai misi telah tercapai maka menyalakan buzzer. Kemudian direset lagi dari awal lampu akan standby dari 1/10 lagi.
(Ftmh)