Sampang,–Tim gabungan dari Polres Sampang, BPBD, dan masyarakat berhasil menemukan jasad Dhurrotus Solehah (22), warga Dusun Semanis, Desa Plasah, Kecamatan Sreseh, yang sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Marparan, Senin malam, 19 Mei 2025.
Korban ditemukan pada Selasa (20/05/25) sekitar pukul 15.00 WIB di perairan Dusun Manduyan, Desa Klobur,sekitar satu kilometer dari lokasi awal tenggelam. Penemuan dilakukan setelah Polres Sampang menurunkan kapal polisi milik Satpolairud dan bekerja sama dengan BPBD serta warga setempat melakukan penyisiran sungai secara intensif.
Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, menyatakan bahwa saat jasad ditemukan, tidak ada luka fisik pada tubuh korban. Pihak keluarga menyatakan keberatan untuk dilakukan autopsi dan memilih langsung memakamkan jenazah di rumah duka di Dusun Semanis.
Apresiasi pantas diberikan atas kecepatan dan keseriusan Polres Sampang dalam menangani kasus ini. Penurunan kapal Satpolairud menunjukkan pemanfaatan sumber daya yang tepat dan kolaborasi antar lembaga, Partisipasi aktif warga sekitar.
Namun demikian, sejumlah catatan penting tetap perlu diperhatikan sebagai dari evaluasi publik. Sejak awal, informasi mengenai identitas korban dan kronologi kejadian sempat simpang siur.
Proses pencarian awal lebih banyak digerakkan oleh keluarga dan warga, sebelum laporan resmi masuk ke Polsek Sreseh. Penanganan tahap awal, baik dalam dokumentasi lokasi kejadian, pengumpulan keterangan saksi, maupun pelibatan perlu diperbaiki agar lebih sistematis.
Pengelolaan komunikasi publik pun bisa lebih rapi. Misalnya, keterbukaan informasi dari aparat sangat baik, tetapi perlu dilengkapi dengan data teknis yang rinci untuk menghindari spekulasi dan memastikan kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Langkah keluarga untuk menolak autopsi adalah hak yang dilindungi, tetapi dalam konteks kejadian tenggelam yang tidak disaksikan secara langsung, pihak berwenang perlu memastikan bahwa keputusan tersebut diambil berdasarkan pemahaman yang utuh tentang hukum dan prosedur medis.
Secara keseluruhan, kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kesiapsiagaan, ketepatan komunikasi, dan sinergi antara masyarakat dan aparat dalam menghadapi situasi darurat.
Apresiasi yang diberikan masyarakat terhadap Polres Sampang harus dijadikan motivasi untuk terus memperkuat sistem respon lapangan dan pemulihan pascakejadian.
Dengan adanya evaluasi dan peningkatan prosedur, kepercayaan publik terhadap aparat dan lembaga penyelamat di Kabupaten Sampang dapat terus diperkuat demi keselamatan dan keamanan warga di masa mendatang.
(Zainal)