JOMBANG,-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) melalui tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) mengembangkan inovasi pupuk organik berbasis kascing di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Program ini merupakan bagian dari kegiatan PKM-IMRIS yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian lokal melalui pemanfaatan limbah organik yang ramah lingkungan dan berbasis kearifan lokal, Sabtu (19/07/2025).
Program ini menggandeng Koperasi Syariah Sabilus Salam, yang selama ini telah mempraktikkan penggunaan kascing namun belum optimal karena keterbatasan sarana produksi dan rendahnya minat petani akibat proses pengomposan yang membutuhkan waktu lama.
“Pemanfaatan kascing belum maksimal padahal kandungan haranya sangat lengkap. Melalui pendekatan teknologi tepat guna, kami bantu petani untuk mempercepat proses dan menghasilkan pupuk yang efektif dan siap pakai,” ujar Dr. Ir. Maroeto, MP, ketua tim Abdimas UPNVJT.
Kegiatan ini mencakup pelatihan pembuatan pupuk organik padat dan cair, mulai dari pemilihan bahan baku, pembuatan bio-aktivator, hingga teknik pengemasan dan pemasaran dilatih melalui E-Commerce. Diharapkan, melalui proses pendampingan, petani dapat memproduksi pupuk secara mandiri dan berkelanjutan.
Fitri Wijayanti, S.P., M.P., dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian UPNVJT sekaligus anggota tim Abdimas, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi penting bagi petani dalam mengelola limbah pertanian secara produktif. Tidak hanya fokus pada proses pembuatan pupuk, pelatihan ini juga mencakup aspek pemasaran digital melalui platform E-Commerce, agar produk pupuk organik yang dihasilkan dapat menjangkau pasar lebih luas.
“Kami tidak hanya menyampaikan teori. Petani kami latih langsung agar mereka mampu mengelola kascing dari awal hingga menjadi pupuk bernilai ekonomis. Setelah produk jadi, kami ajarkan juga strategi pemasaran digital—mulai dari pengemasan, foto produk, hingga distribusi melalui marketplace online. Ini bagian dari upaya membangun kemandirian pangan yang terintegrasi, dari produksi hingga penjualan,” kata Fitri.
Sementara itu, Dewi Puspa Arum, S.Pd., M.Pd., yang juga tergabung dalam tim pengabdian, menekankan pentingnya pendekatan sosial-edukatif yang menyeluruh agar transfer pengetahuan benar-benar membumi dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda petani.
“Kami berupaya agar program ini tidak hanya berdampak pada teknis produksi pupuk, tapi juga menyasar perubahan pola pikir. Edukasi kami desain sederhana dan komunikatif, agar bisa diterima semua kalangan,” jelas Puspa.
Kecamatan Wonosalam dipilih karena memiliki potensi alam yang subur dengan komoditas unggulan seperti vanili. Sayangnya, kascing yang melimpah selama ini lebih banyak terbuang atau digunakan secara terbatas. Program ini diharapkan menjadi solusi dalam mempercepat proses produksi pupuk dan mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia yang mahal dan merusak tanah.
Kegiatan Abdimas ini dilaksanakan oleh tim pengabdian multidisiplin dari UPN “Veteran” Jawa Timur yang terdiri dari para akademisi dan praktisi berpengalaman di bidang pertanian, pendidikan, dan pengembangan masyarakat. Tim ini diketuai oleh Dr. Ir. Maroeto, MP, dengan anggota: Dr. Ir. Rossyda Priyadarshini, MP, Dewi Puspa Arum, S.Pd., M.Pd., Prof. Dr. Agung Winarno, M.M., Fitri Wijayanti, S.P., M.P. (dosen Agroteknologi Fakultas Pertanian), serta Ken Bening Jiwa Jeni ( Mahasiswa Magister Agroteknologi) sebagai bagian dari tim pendukung lapangan. Kolaborasi lintas keilmuan ini menjadi kekuatan utama dalam merancang dan merealisasikan program yang tidak hanya berbasis riset, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat petani di Wonosalam.
(Red)