di desa jambu Jl. Rkh Munir
Dusun. Murkambeng Burneh Bangkalan Madura.
Bulan Maulid ini juga kerap disebut lebarannya anak-anak. Ketika ada undangan maulid, mereka akan duduk paling depan, mengerumuni tumpeng buah. Begitu kyai selesai melafalkan doa, mereka akan saling berebut buah incaran hingga tertindih-tindih.
Di Desa Jambu murkembeng, Kecamatan Socah, Bangkalan, Jawa Timur, selain berebut buah, ada tradisi lain yaitu rebutan seperti balon, canting, ember, ceret dll.
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa, lelaki dan perempuan, muda mudi, juga ikut rebutan.
Seingat bpk Sukri, warga Desa jambu, sejak ia kecil, rebutan buah dan sudah menjadi tradisi tiap bulan maulid. Maka jika tak ada tradisi rebutan, perayaan maulid menjadi terasa tidak lengkap.
Rebutan kata bpk Sukri, harus dimaknai lebih luas, sebagai ekspresi kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad. Bahkan, meski saat rebutan ada yang terinjak-injak, tak ada kemarahan apalagi pertengkaran.
Yang direbutkan pun, kata dia, bukan sekadar buah. Menurut dia, ada keberkahan dalam setiap buah yang telah dibacakan salawat.
Yang direbut oleh masyarakat bukan buahnya, melainkan barokah dari buah yang sudah didoakan, dengan harapan mendapatkan syafaat Nabi Besar Muhammad SAW ungkap kata Mat kombor selaku tuan rumah.
(Fued Ningrat)