Notification

×

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Tag Terpopuler

Tradisi Budaya,Peringatan 1 Malam Suro Masyarakat Surabaya

Sabtu, 06 Juli 2024 | 19:25 WIB Last Updated 2024-07-06T12:25:22Z


Surabaya- Malam satu Suro sudah menjadi tradisi yang tumbuh dalam kalangan masyarakat Jawa,khususnya masyarakat yang ada di Kota Surabaya,Sabtu (06/07/2024).

Penyebutan kata 'Suro' bagi masyarakat Jawa artinya bulan Muharam dalam kalender Hijriah. Kata tersebut berasal dari kata 'Asyura' dalam bahasa Arab dan dicetuskan oleh pemimpin Kerajaan Mataram Islam, Sultan Agung.

Jawa sangat kental dengan nilai tradisi dan kearifan lokal. Tak hanya untuk kepentingan manusia dengan manusia, namun orang Jawa sangat identik dengan budaya religiusitas yang dibalut dengan kearifan lokal. Dalam pitutur Jawa terdapat istilah " Jaja desa mawa cara " yang maksudnya lain kampung,lain tata cara.

Menurut Marabunta selaku pegiat kebudayaan Surabaya menjelaskan,di Kota Surabaya peringatan ini menjadi sebuah aspek bagi masyarakat, khususnya di perkampungan yang masih memegang tradisi leluhur.

" Hal yang dilakukan oleh masyarakat Surabaya saat Suroan dengan masyarakat di pedesaan tentu agak berbeda,namun disini masyarakat masih menjadikan gotong royong sebagai tumpuan dalam melaksanakan kegiatan yang dianggap sakral," jelasnya.

Marabunta juga menuturkan,Sebagian besar masyarakat Jawa mengganggap 1 Suro adalah hari Suci, menggelar do'a bersama dikampung sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus penghormatan para leluhur serta alam.

" Bagi keluarga yang mempunyai rezeki lebih,mereka akan membuat bubur Suro lalu di bagikan kepada para tetangga sanak dan famili ",tutur Marabunta.

Masih lanjutnya,Pemuda yang aktif di kegiatan Langgar atau Mesjid juga melakukan kirab keliling beriringan melantunkan do'a demi keselamatan tempat mereka tinggali.

"Bagi warga perkotaan Surabaya memaknai hari malam Suro merupakan warna budaya yang dapat merekatkan hubungan personal,serta wajib dijaga keberadaannya karena mengandung nilai-nilai keberagaman serta gotong royong ",Tutupnya.


(GN)
×
Berita Terbaru Update