Surabaya,- Kenakalan remaja menjadi isu yang semakin kompleks dan memerlukan perhatian dari berbagai pihak. Belakangan ini, banyak yang beranggapan bahwa kenakalan remaja hanya disebabkan oleh peran orang tua dan lingkungan.
Sisi lain sebagai orang tua, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah prioritas utama. Namun, dalam prosesnya, banyak orang tua yang merasa bingung memilih antara fokus pada pekerjaan untuk meningkatkan ekonomi keluarga atau proaktif kepada anak.
Sekjen SBPIJ (Pemuda Indonesia) Gatra Nugraha mengatakan,Bukan hanya peran orang tua saja yang proaktif namun seharusnya kebijakan yang dibuat oleh dewan dan pemerintahan dapat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi yang berdampak pada kehidupan remaja.
"Contohnya, kurangnya anggaran untuk program-program kepemudaan dan kurangnya perhatian terhadap isu-isu yang dihadapi remaja dapat memperburuk kondisi kenakalan remaja," ujar Sekjen SBPIJ (Pemuda Indonesia), Jum'at (16/05/2025).
Selain itu,dilema orang tua,apabila tidak fokus pada pekerjaan, permasalahan ekonomi dapat timbul dan berdampak pada kesejahteraan keluarga.
"Perlu adanya kerja sama yang lebih erat antara semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi remaja," kata Gatra.
"Setidaknya beri mereka kepercayaan untuk memberikan ide-ide untuk pembangunan kampung, agar esensi anak muda terlihat menjadi subyek bukan lagi obyek," ujar Gatra kepada awak media Peristiwa Terkini News.
Masih lanjutnya,dimaksud obyek ialah anak muda hanya dilibatkan menjadi panitia yang hanya sekedar menyiapkan keperluan alat-alat kegiatan saja,namun tak dilibatkan sebagai konseptor pembangunan pada masyarakat.
"Dengan demikian, diharapkan bahwa pemerintah dan dewan bukan hanya menghimbau,namun memberikan solutif juga agar lebih memperhatikan kebutuhan dan permasalahan remaja serta meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kenakalan remaja," pungkasnya.
(Yad)